Pages

Rabu, 21 September 2011

Balada kaki terkilir (part 2 )

Sampe hari ini sebenernya kaki gue belom sepenuhnya pulih, masih rada-rada pincang ganteng, belom bisa koprol-koprol dikantor, belom bisa jalan di dinding, belom bisa menjaga keamanan kota di kala malam (maksudnya super hero yaaa bukan hansip).

Dalam perjalanan menuju pulih, lutut kanan gue ibaratnya hilang kepribadian (tsaaah).. pindah dari belaian seorang tukang urut ke-tukang urut lainnya.

Kalau diitung-itung semenjak gue cedera gue udah ke tujuh tukang urut, bayangkan sodara-sodara kaki gue yang mulus seksi iniih telah di jamah tujuh orang yang berbedaa!!! tidaaaak,,, *nangis di bawah shower*

Ada berbagai tipe tukang urut yang menghiasi hari-hari cidera gue dari kakek-kakek, nenek-nenek, om-om, bibi-bibi, ncang ncing nyak babe, kumplit semuanyaah..

Hampir seminggu gue bolos ngantor , sekalinya gue masuk sambil pincang-pincang kaya keanu revees abis nginjek kotoran. Trus ada temen kantor gue ngomong gini.. "mendingan lo istirahat dulu di rumah sef.." , gw terharu temen gw perhatian banget.. "gapapa gue udah mendingan kok". Trus dia jawab ginih "bukannya gitu, gue yang pusing liat lo jalannya gitu.." *gue nangis di bawah meja kerja..*

Kondisi pincang ganteng ini menurut gue agak merepotkan karena kamar gue ada di lantai dua, jalan sepuluh meter aja sakitnya kayak ditinggal kawin apalagi naek tangga , Dooh..
Tapi segala sesuatu ada sisi positifnya, setidaknya gue bisa menguasai jurus ngesot ganteng, dan jurus lompat kaki satu jadi seumpanya negara api menyerang , gue udah siap!! *apadeh*

* * *
jadi pesan moral dari kisah ini adalah tetap berpikir positif sodara-sodara, segala sesuatu ada hikmahnya, ambillah pelajaran.. bla.. bla..bla.. dst dsb. heueheuehe wassalam
*pooof* *terbang ke pohon*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar